Wayang Golek: Aset Kebudayaan yang Mulai ditinggalkan

Wayang Golek merupakan aset kebudayaan yang saat ini mulai ditinggalkan


Bilik Data – Wayang golek yang merupakan bagian dari kesenian budaya Indonesia, seharusnya harus tetap dilestarikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Khususnya oleh suku bangsa yang membidani lahirnya wayang golek, yaitu suku Sunda. Terlebih kesenian wayang golek, merupakan tradisi langsung dari nenek moyang tanah Sunda.

Sejauh ini khalayak umum mengetahui asal wayang golek dari daerah Baleendah, yaitu di Padepokan Giri Harja. Padahal, awal mula pembuatan wayang golek, sejatinya berasal dari daerah Cibiru. Salah seorang yang menjadi ahli dalam pembuatan wayang golek khas Cibiru (Cibiruan), ialah Aki Soleh, beliau mulai menapaki jalan pembuatan wayang golek sedari tahun 1969, ketika itu beliau masih anak-anak berusia 9 tahun.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Didukung PKS

Tentu Aki Soleh tidak langsung mampu membuat wayang golek secara utuh, akan tetapi beliau belajar secara berangsur-angsur, dimulai dari bagian-bagian tertentu seperti kepala, tubuh, dan lengan. Pada tahun 1972, barulah kemudian Aki Soleh mampu membuat keseluruhan wayang golek secara menyeluruh dan utuh.

“Aki belajar membuat wayang golek dari Kakak Aki, mulai belajar pada tahun 1969 ketika Aki masih berusia 9 tahun. Pertama belajar, aki memulainya dari belajar teknik mengamplas bagian tubuhnya. Pada tahun 1972, barulah Aki bisa membuat wayang secara utuh, walaupun masih belum sempurna, karena masih belajar juga”. Ucap Aki Soleh.

Dalam salah satu penuturanya, Aki Soleh berharap bahwa kedepannya seluruh khalayak bisa mengenali sejarah wayang golek secara utuh, di mana salah satu bagian sejarahnya, wayang golek merupakan kesenian yang di bawa oleh nenek moyangnya dari Tegal ketika pindah ke Jawa Barat pada tahun 1814.

Setelah itu, beliau juga menerangkan bahwa pada saat itu kakaknya terus mengasah kemampuannya dalam membuat wayang golek, dan dirinya seiring berjalannya waktu selangkah demi selangkah mengikuti jalan yang kakaknya lalui.

“Aki ingin semua orang mengetahui bahwa tokoh yang pertama kali membuat wayang golek adalah leluhur Aki, namanya Aki Darman, beliau pada mulanya merupakan orang Tegal yang kemudian pindah ke Bandung” Tuturnya.

Aki Soleh juga mengungkapkan bahwa beliau berkecimpung di dunia pembuatan wayang, bukan di landasi oleh faktor materi, akan tetapi lebih kepada hobi, dan satu tantangan ingin bisa. “Jadi, prihal seni saya tidak memandang uang, tapi suka saja, dan saya ingin bisa” Lanjutnya.

Baca Juga: Harapan

Dalam perjalanan berkembangnya wayang, menurut beliau, pada mulanya wayang paling populer itu di daerah Cibiru, terus merambat ke daerah Selacau, Kab. Bandung Barat, dan kemudian sampai, serta berkembang di daerah Bogor. Dalam perjalanannya juga, wayang golek sempat menjadi bahan perdebatan prihal ciri khas.

“Sempat ada perdebatan mengenai ciri khas wayang golek, dan persoalan yang lebih utamanya adalah prihal ukiran. Kendati daerah Selacau memiliki ukiran yang lebih bagus, bahkan mengalahkan ukiran dari Cibiru. Wayang golek Cibiruan juga memiliki kekhasan tersendiri” Ucap Aki Soleh.

Saat ini, selain bergiat dalam pembuatan wayang golek, Aki Soleh juga mencoba konsen pada kegiatan memperkenalkan sejarah wayang golek, dari pertama kali dibuat, dikembangkan, termasuk siapa yang memplopori eksisnya wayang golek. Hal ini dirasa oleh Aki Soleh sangat perlu untuk dilakukan, mengingat pemahaman masyarakat umum akan wayang golek sangat sedikit, dan itu jadi salah satu faktor mengapa kebudayaan bisa ditinggalkan.

“Saat ini Aki mencoba meminta bantuna kepada pihak pemerintah, khususnya pemerintah Cibiru, agar kedepannya bisa memperhatikan kebudayaan dengan lebih serius lagi. Karena budaya, bagaimanapun tidak adalah aset berharga dari sebuah bangsa”. Tutur Aki Soleh kepada wartawan Bilik Data.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama